Sunday 10 February 2019

Jadi Arif Inilah 7 Macam Dan Jenis Taktik Pembelajaran Mapel Penjas / Pjok


Inilah 7 Macam dan Jenis Strategi Pembelajaran Mapel Penjas / PJOK. Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan dan model pembelajaran yang bervariasi sesuai karakteristik mata pelajaran PJOK. Pendekatan, model serta seni administrasi pembelajaran yang digunakan diperlukan sanggup melatih kemampuan belajar:mengamati,menanya,mengumpulkan informasi / mencoba, menalar / mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Melalui kemampuan belajar, diperlukan pelajaran yang diikuti siswa bisa menyebarkan tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Dalam pembelajaran PJOK sendiri terdapat beberapa seni administrasi pembelajaran yang sudah dikembangkan. Beberapa di antaranya yaitu Pengajaran Interaktif (Interactive Teaching), Pengajaran Berpangkalan (Station Teaching), Pengajaran Sesama Teman (Peer Teaching)
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning), Strategi Pembelajaran Sendiri (Self-instructional Strategies), Strategi Kognitif (Cognitive Strategies), dan Pengajaran Beregu (Team teaching)

1. Pengajaran Interaktif (Interactive Teaching)


Pengajaran interaktif mempunyai makna guru memberitahukan, menunjukkan, atau mengarahkan sekelompok anak perihal apa yang harus dilakukan; kemudian siswa melakukannya; dan guru mengevaluasi seberapa baik hal itu dilakukan dan menyebarkan isi pelaja ran lebih jauh, guru mengontrol proses pengajaran. Biasanya seluruh kelas bekerja pada kiprah yang sama atau dalam kerangka kiprah yang sama. Bandingkan seni administrasi ini dengan gaya komando; keduanya mempunyai perangkat ciri yang sama.

2. Pengajaran Berpangkalan ( Station Teaching )


Pengajaran berpangkalan menata lingkungan sehingga dua atau lebih kiprah bisa berlangsung dalam ruangan secara bersamaan. Biasanya, setiap kiprah harus dilakukan dalam pangkalan yang berbeda dengan kiprah lainnya, sehingga setiap kiprah mempunyai pangkalannya masing - masing. Siswa berputar dari satu pangkalan ke pangkalan lain. Kadang- kadang, pengajaran berpangkalan ini disebut juga pengajaran tugas. Strategi ini dalam tataran gaya mengajar, serupa dengan gaya latihan ( practice style).

3. Pengajaran Sesama Teman (Peer Teaching)


Pengajaran sesama sahabat yaitu seni administrasi pengajaran yang mengalihkan tanggung jawab guru dalam fungsi pengajarannya kepada siswa. Strategi ini biasanya digunakan bersamaan dengan seni administrasi lain tetapi berharga untuk diek splorasi secara terpisah. Strategi ini tidak jauh berbeda dengan gaya berbalasan (reciprocal style ), dalam hal siswa sendiri memperlihatkan pengarahan kepada siswa lainnya. Bedanya, dalam pengajaran sesama teman, siswa yang b ertindak sebagai pengajar tidak han ya berhadapan dengan satu siswa, tetapi bisa dengan sekelompok siswa.

4. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)


Dalam pembelajaran kooperatif, sekelompok siswa diberi kiprah pembelajaran atau proyek untuk diselesaikan oleh kelompoknya. Siswa dikelompokkan secara heterogen berdasarkan faktor yang berbeda ibarat kemampuan atau kebutuhan sosialnya. Keberhasilan kelompok dalam pembelajaran dinilai sesuai dengan seberapa baik mereka bisa menuntaskan tugasnya, di samping dari cara mereka bekerja sama dengan yang lain.

5. Strategi Pembelajaran Sendiri (Self-instructional Strategies)


Strategi pembelajaran sendiri melibatkan aktivitas yang ditetapkan oleh siswa sendiri dan mengurangi kiprah guru sebagai penyampai informasi. Strategi pembelajaran sendiri menyandarkan diri sepenuhnya pada bahan tertulis, media, dan mekanisme penilaian yang ditetapkan sebelumnya. Strategi ini sanggup digunakan untuk memenuhi satu atau lebih, terkadang seluruhnya, fungsi pengajaran.

6. Strategi Kognitif (Cognitive Strategies)


Strategi kognitif yaitu seni administrasi pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan siswa secara kognitif dalam isi pelajaran melalui penyajian tugasnya. Strategi ini mencakup gaya pemecahan masalah, inovasi terbimbing, dan gaya lain yang memerlukan fungsi kognitif anak, ibarat pembelajaran inovasi (inquiry learning) . Semua model ini menggambarkan pendekatan yang melibatkan siswa dalam merumuskan respons sendiri tanpa memalsukan apa yang sudah diperlihatkan guru sebelumnya.

Tingkat keterlibatan siswa bervariasi sesuai dengan tingkat respons kognitifnya.Ketika guru mengetengahkan persoalan yang memerlukan jawaban benar yang tunggal, pemecahan persoalan itu biasanya disebut convergent problem solving. Ketika persoalan tersebut bersifat terbuka dan tidak memer lukan satu jawaban terbaik, maka pemecahan persoalan tersebut disebut divergent problem solving.

7. Pengajaran Beregu (Team teaching)


Pengajaran beregu yaitu seni administrasi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu orang guru yang bertanggung jawab untuk menyajikan pelajaran kepada sekelompok siswa iswa. Ketika pelajaran pendidikan jasmani bersifat co - educational (melibatkan siswa putra dan putri), banyak pendidik melihat bahwa team teaching sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan baik putra maupun putri yang terkelompokan secara heterogen dengan menerima guru laki-laki dan perempuan di dikala bersamaan.

No comments:

Post a Comment