Showing posts with label KURIKULUM NASIONAL. Show all posts
Showing posts with label KURIKULUM NASIONAL. Show all posts

Thursday, 9 April 2020

Lebih Cendekia Isu Dan Klarifikasi Wacana Implementasi Kurikulum Nasional

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Kurikulum ialah perangkat mata pelajaran dan aktivitas pendidikan yang diberikan oleh suatu forum penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada penerima didik dalam satu periode jenjang pendidikan.

Dan kurikulum yang akan diterapkan mendatang diwacanakan disebut dengan Kurikulum Nasional sebagai pengembangan dari Kurikulum 2013 yang ditargetkan Kemdikbud untuk tahap penilaian K-13 rampung pada tahun 2016 mendatang.

Sebagaimana yang admin rilis dari JPNN.com, bahwasannya dengan adanya Kurikulum Nasional ini, maka K-13 bakal dikupas menjadi tiga penggalan atau jenis yakni :

1.   Kurikulum Nasional,
2.   Kurikulum berbasis pengembangan atau potensi daerah, dan
3.   Kurikulum kekhasan atau kondisi masing-masing sekolah.

Diversifikasi kurikulum ini sejalan dengan pasal 36 dan 37 UU 20/2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional.

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Tjipto Sumardi menyampaikan hingga ketika ini penilaian masih berjalan.

"Namanya tetap Kurikulum 2013," katanya kemarin (6/12). Meskipun begitu beliau tidak menampik bahwa kurikulum yang gres nanti harus diversifikasi (beraneka ragam). Yaitu Kurikulum Nasional, kurikulum berbasis tempat masing-masing, dan kurikulum sekolah. Diversifikasi kurikulum ini sejalan dengan pasal 36 dan 37 UU 20/2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional.

Meskipun nantinya kurikulum beranekaragam, Tjipto menyampaikan harus dirancang dengan model yang ramping.

 "Ke depan kita akan mengundang pakar-pakar dan praktisi pendidikan untuk menunjukkan arahan," jelasnya. Tujuannya biar beban mencar ilmu penerima didik terbebani mata pelajaran yang semakin berat. Dia menargetkan meskipun kurikulum beragam, tidak hingga menambah jam mencar ilmu per pekannya.

Terkait dengan revisi K-13 yang belum tuntas, Tjipto menyampaikan sudah ada perkembangan bagus. Seperti tim penilaian sudah menyelesaikan pembahasan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD).

Dua kompetensi ini sempat diributkan di dalam implementasi K-13. Sebab banyak guru kerepotan ketika, misalnya, harus menyisipkan materi-materi keagaam atau sosial di mata pelajaran matematika, fisika, dan lainnya.

Referensi artikel : Kurikulum Diubah Lagi? – JPNN.com

Thursday, 23 January 2020

Lebih Cerdik Hasil Revisi Kurikulum 2013 Tahun 2016 Lebih Memudahkan Guru Dalam Menilai Anak / Siswa

Sahabat Edukasi yang berbahagia...

Revisi terhadap dokumen Kurikulum 2013 telah dilakukan tahun 2016 ini. Dari hasil revisi Kurikulum 2013 ini, dibutuhkan para guru lebih gampang mengimplementasikannya. 

Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Tjipto Sumadi dalam sebuah obrolan pendidikan yang membahas implementasi Kurikulum 2013 di Hotel Grand Inna Kuta Bali, Sabtu (11/6/2016).

Tjipto menambahkan hasil revisi ini akan lebih memudahkan kerja guru, terutama dalam evaluasi terhadap siswanya. "Kalau sebelumnya guru matematika harus menilai perilaku spiritual dan perilaku sosial semua siswa, kini tidak." 

Tugas itu dilakukan guru Agama dan Budi Pekerti serta guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) secara langsung. Namun guru matematika tetap berkewajiban menumbuhkembangkan huruf anak, semoga bawah umur tidak tercerabut dari akar budaya bangsa kita," ujar Tjipto.

Tugas menumbuhkan huruf kasatmata siswa menjadi tanggung jawab bersama. "Guru matematika bila melihat ketidakjujuran anak, tidak bisa menyampaikan itu kiprah guru agama dan guru PPKn saja. Itu tetap memnjadi tanggung jawab semua," tambahnya.

Terkait dengan implementasi Kurikulum 2013, Tjipto menyampaikan Kemendikbud melaksanakan pembinaan pelatih secara berjenjang. Pelatihan pelatih dimulai dari pembinaan narasumber nasional, kemudian dilanjutkan dengan pembinaan pelatih provinsi dan selanjutnya pelatih daerah. "Guru sehabis dilatih, nanti mulai bulan Agustus atau September paling lambat akan didampingi tim pendamping," ujarnya.

Tim pendamping tidak didatangkan dari pusat namun memberdayakan sumber daya insan dari masing-masing daerah. "Kita dorong semoga tim pendamping kurikulum yang terdiri atas pengawas dan tim yang sudah terbentuk selama ini dari tiap tempat sebagai tokoh sentral. Makara tempat tidak tergantung dari pusat namun tempat terus berkembang sesuai batas kemampuan masing-masing dan sesuai nilai-nilai yang berkembang di tempat tersebut," kata Tjipto yang juga dosen Universitas Negeri Jakarta tersebut.

Tahapan implementasi Kurikulum 2013 sesuai janji Kemendikbud dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dilaksanakan secara bertahap. "Sebelumnya sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 sebanyak 6%, kemudian kini tambah 19% menjadi 25%. Nanti kita naikkan lagi 35% menjadi 60%. Sehingga pada tahun 2018/2019 implementasinya ditargetkan sudah 100%," pungkas Tjipto.