Showing posts with label INFO PGRI (PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA). Show all posts
Showing posts with label INFO PGRI (PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA). Show all posts

Friday, 10 April 2020

Lebih Cendekia Klarifikasi Arti Logo / Lambang Tut Wuri Handayani Kementerian Pendidikan Republik Indonesia

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Ki Hajar Dewantara ialah salah satu jagoan nasional yang bergerak di bidang pendidikan. Ia dikenal sebagai Bapak Pendidikan dan hari lahirnya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Bahkan lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pun dibentuk dengan beberapa falsafah di antaranya sebagai penghormatan kepada Ki Hajar Dewantara. Lambang Kemdikbud secara resmi telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0398/M/1977, tanggal 6 September 1977.

Lambang Kemdikbud, menyerupai dikutip dari laman Kemdiknas, berupa bidang segi lima yang berwarna biru muda, menggambarkan alam kehidupan Pancasila. Di dalam bidang segi lima terdapat goresan pena Tut Wuri Handayani, salah satu semboyan yang dipakai Ki Hajar Dewantara dalam melakukan sistem pendidikannya. Tut Wuri Handayani merupakan satu dari tiga semboyan yang diterapkan Ki Hajar Dewantara.

Tiga semboyan itu ialah Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani. Arti dari semboyan ini adalah: Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa menunjukkan dorongan dan arahan), Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus membuat prakarsa dan ide), dan Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau teladan tindakan yang baik).

Di dalam lambang Kemdikbud juga ada belencong (menyala) bermotif garuda. Belencong (menyala) merupakan lampu yang khusus dipergunakan pada pertunjukan wayang kulit. Cahaya belencong membuat pertunjukan lebih hidup. Sedangkan burung garuda yang menjadi motif belencong menunjukkan citra sifat dinamis, gagah perkasa, bisa dan berani berdikari mengarungi angkasa luas. Ekor dan sayap garuda digambarkan masing-masing lima, yang berarti: 'satu kata dengan perbuatan Pancasilais'.

Gambar buku yang terletak di bawah burung garuda untuk menggambarkan bahwa buku merupakan sumber bagi segala ilmu yang sanggup bermanfaat bagi kehidupan manusia. Selain itu, dalam lambang Kemdikbud juga terdapat filosofis warna.

Warna putih pada ekor dan sayap garuda, dan buku berarti suci, higienis tanpa pamrih. Warna kuning emas pada nyala api berarti keagungan dan keluhuran abadi. Warna biru muda pada bidang segi lima berarti dedikasi yang tak kunjung putus dengan mempunyai pandangan hidup yang mendalam (pandangan hidup Pancasila).

Lebih Arif Kemdikbud Lakukan Pembenahan Sistem Penggajian Yang Lebih Layak Bagi Guru Pns Menurut Uu Asn

Sahabat Edukasi yang berbahagia…

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan kepada guru PNS (Pegawai Negeri Sipil), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan membenahi denah penggajian bagi guru PNS semoga menjadi lebih layak, yakni berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 wacana Aparatur Sipil Negara (UU ASN).

Berdasarkan warta yang admin rilis dari JPNN.com bahwasannya berdasarkan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud (Dirjen GTK) Sumarna Surapranata‎‎, pembenahan penggajian akan dilakukan pada sumber pendapatan guru PNS menjadi honor pokok, tunjangan kinerja, dan tunjangan kemahalan. Ketiga sumber pendapatan ini akan dimasukkan ke dalam single salary (sistem penggajian tunggal) PNS.

Untuk honor pokok, Dirjen Pranata menjelaskan, gaji akan dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggung jawab, dan resiko pekerjaan.

“Gaji PNS ini sesuai dengan pengaturan honor di dalam pasal 79 UU ASN. Pengaturan honor ini semata-mata untuk meningkatkan standar kesejahteraan guru," ungkapnya di Jakarta, Senin (28/9).

Baca juga : Baca juga : TPG / TPP Tidak Dihapus, Tunjangan Kinerja Sebagai Pengganti Tunjangan Profesi Guru / Pendidik Tahun 2016

Dia menyontohkan, honor A akan berbeda dengan honor B, sesuai dengan golongan yang berbeda, masa kerja berbeda, dan resiko pekerjaan yang berbeda, dan honor diberikan secara bertahap.

‎Pada denah tunjangan, Dirjen Pranata menjelaskan akan ada dua jenis derma tunjangan yakni tunjangan kinerja, dan tunjangan kemahalan. “Tunjangan kinerja itu berdasarkan pencapaian kinerja. Sedangkan tunjangan kemahalan berdasarkan indeks kemahalan harga yang ada di daerah. Papua tentu berbeda dengan Jakarta, dan Garut,” tutupnya.  (esy/jpnn)

Sumber tumpuan artikel : Alhamdulillah... Kemdikbud Lakukan Pembenahan Untuk Tingkatkan Kesejahteraan Guru – JPNN.com