Monday 4 February 2019

Jadi Cendekia Pengertian, Jenis Dan Langkah Jadwal Pengayaan Sd Mi Kurikulum 2013


Pengertian Program Pengayaan: Dalam kurikulum dirumuskan secara terang kompetensiinti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang harus dikuasai akseptor didik. Penguasaan KI dan KD setiap akseptor didik diukur dengan memakai sistem evaluasi pola kriteria (PAK). Jika seorang akseptor didik mencapai standar tertentu maka akseptor didik tersebut dipandang telah mencapai ketuntasan. Oleh alasannya itu acara pengayaan sanggup diartikan: memperlihatkan aksesori / ekspansi pengalaman atau kegiatan akseptor didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan berguru yang ditentukan oleh kurikulum.

Metode yang dipakai sanggup bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan berguru yang dialami akseptor didik.Dalam acara pengayaan, media berguru harus betul-betul disiapkan guru supaya sanggup memfasilitasi akseptor didik dalam menguasai bahan yang diberikan.

Apa saja yang sanggup dilakukan dalam acara pengayaan?
Guru bisa memperlihatkan pendalaman dan ekspansi dari KD yang sedang diajarkan atau memperlihatkan bahan dalam KD yang berikutnya.

Mengapa dibutuhkan acara pengayaan?
Berdasarkan Permendikbud No.54, 64, 65, 66 dan 67 Tahun 2013 intinya menganut sistem pembelajaran berbasis acara atau kegiatan, kompetensi, sistem pembelajaran tuntas, dan sistem pembelajaran yang memperhatikan dan melayani perbedaan individual akseptor didik.

Dengan memperhatikan prinsip perbedaan individu (kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, gaya belajar) tersebut, maka acara pengayaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan/hak anak.

Dalam acara pengayaan, guru memfasilitasi akseptor didikuntuk memperkaya wawasan dan keterampilannya serta bisa mengaplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Kapan dilakukan acara pengayaan?
Program pengayaan dikala akseptor didik teridentifikasi telah melampaui ketuntasan berguru yang ditentukan oleh kurikulum . Guru perlu mengantisipasi dengan menyiapkan program-program atau acara yang sesuai KD untuk memfasilitasi akseptor didik.

Bagaimana acara pengayaan dilakukan?
Program pengayaan diberikan kepada akseptor didik yang telah melampaui ketuntasan berguru dengan memerlukan waktu lebih sedikit daripada teman-teman lainnya. Waktu yang masih tersedia sanggup dimanfaatkan akseptor didik untuk memperdalam/memperluas atau membuatkan sampai mencapai tahapan networking (jejaring) dalam pendekatan ilmiah (scientific approach).

Guru sanggup memfasilitasi akseptor didik dengan memperlihatkan aneka macam sumber belajar, antara lain: perpustakaan, majalah atau koran, internet, narasumber/pakar, dll.

Jenis-jenis Program Pengayaan


  1. Kegiatan eksploratori yang masih terkait dengan KD yang sedang dilaksanakan yang dirancang untuk disajikan kepada akseptor didik. Sajian yang dimaksud misalnya : bisa berupa insiden sejarah, buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.
  2. Keterampilan proses yang dibutuhkan oleh akseptor didik supaya berhasil dalam melaksanakan pendalaman dan pemeriksaan terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri.
  3. Pemecahan duduk masalah yang diberikan kepada akseptor didik yang mempunyai kemampuan berguru lebih tinggi berupa pemecahan duduk masalah aktual dengan memakai pendekatan pemecahan duduk masalah atau pendekatan investigatif/ penelitian ilmiah.

Pemecahan duduk masalah ditandai dengan:

  1. Identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan;
  2. Penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan;
  3. Penggunaan aneka macam sumber;
  4. Pengumpulan data memakai teknik yang relevan;
  5. Analisis data;
  6. Penyimpulan hasil investigasi.

Sekolah tertentu, khususnya yang mempunyai akseptor didik lebih cepat dalam berguru dibanding sekolah-sekolah pada umumnya, sanggup menaikkan tuntutan kompetensi melebihi standar isi. Misalnya sekolah-sekolah yang menginginkan mempunyai keunggulan khusus.

Siapa yang terlibat dalam acara pengayaan?
Yang melaksanakan identifikasi, perencanaan dan pelaksanaan acara pengayaan yakni guru kelas.Apabila diperlukan, guru sanggup melaksanakan kerjasama dengan narasumber (apabila dibutuhkan) dalam melaksanakan acara pengayaan.

Prinsip-prinsip Program Pengayaan


Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengonsep acara pengayaan berdasarkan Khatena (1992):

1. Inovasi
Guru perlu menyesuaikan acara yang diterapkannya dengan kekhasan akseptor didik, karakteristik kelas serta lingkungan hidup dan budaya akseptor didik.

2. Kegiatan yang memperkaya
Dalam menyusun bahan dan mendisain pembelajaran pengayaan, kembangkan dengan kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan minat, merangsang pertanyaan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan memperkaya.

3. Merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih bervariasi
Misalnya dengan memperlihatkan project, pengembangan minat dan aktivitas-akitivitas menggugah (playful ). Menerapkan gosip terbaru, hasil-hasil penelitian atau kemajuan program-program pendidikan terkini.

Sedangkan Passow (1993) menyarankan bahwa dalam merancang acara pengayaan, penting untuk memperhatikan 3 hal :

1. Keluasan dan kedalaman dari pendekatan yang digunakan
Pendekatan dan bahan yang diberikan tidak hanya berisi yang yang luarnya (kulit-kulitnya) saja tetapi diberikan dengan lebih menyeluruh dan lebih mendalam. Contoh : membahas mengenai prinsip Phytagoras, tidak hanya memperlihatkan rumus dan pemecahan soal saja tetapi juga memperlihatkan pemahaman yang luas dari mulai sejarah terbentuknya hukum-hukum phytagoras dan bagaimana penerapan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

2. Tempo dan kecepatan dalam membawakan program.

Sesuaikan cara dukungan bahan dengan tempo dan kecepatan akseptor didik dalam menangkap bahan yang diajarkan. Hal ini berkaitan dengan kecepatan daya tangkap yang dimiliki akseptor didik sehingga bahan sanggup diberikan dengan lebih mendalam dan lebih dinamis untuk menghindari kebosanan alasannya akseptor didik yang telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan di kelas.

3. Memperhatikan isi dan tujuan dari bahan yang diberikan

Hal ini bertujuan supaya kurikulum yang dirancang lebih sempurna guna dan responsif terhadap kebutuhan akseptor didik. Renzulli (1979) menyatakan bahwa acara pengayaan berbeda dengan acara akselerasi alasannya pengayaan dirancang dengan lebih memperhatikan keunikan dan kebutuhan individual dari akseptor didik.

Untuk Contoh Rancangan Program Pengayaan SD MI Kurikulum 2013 ini bisa anda dapatkan filenya pada artikel berikut ini:
Pedoman Program Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Langkah-langkah Program Pengayaan


Langkah-langkah dalam acara pengayaan tidak terlalu jauh berbeda dengan acara pembelajaran remedial.Diawali dengan kegiatan identifikasi, kemudian perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Guru tidak perlu menunggu diperolehnya evaluasi otentik terhadap kemampuan akseptor didik. Apabila melalui observasi dalam proses pembelajaran, akseptor didik sudah terindikasi mempunyai kemampuan yang lebih dari sahabat lainya, bisa ditandai dengan: penguasaan bahan yang cepat dan membutuhkan waktu yang lebih singkat.

Sehingga akseptor didik seringkali mempunyai waktu sisa yang lebih banyak, dikarenakan cepatnya beliau menuntaskan kiprah atau menguasai materi.Disinilah dibutuhkan kepekaan guru dalam merencanakan dan tetapkan untuk melaksanakan acara pengayaan.

Winner, 1996, dalam Santrock (2007), mengemukakan karakteristik, akseptor didik yang berbakat antara lain :

1. Peserta didik berbakat biasanya cermat dalam setiap hal atau pun kesempatan dimana mereka harus memakai kemampuannya.
Mereka yakni belum dewasa yang selalu menjadi yang pertama dalam menguasai suatu pelajaran dengan perjuangan yang juga minimal dibandingkan teman-teman atau akseptor didik-peserta didik yang yang dikarenakan mereka semenjak lahir mempunyai kemampuan yang tinggi dalam satu atau beberapa bidang.

2. Dalam kehidupan sehari-hari, akseptor didik yang berbakat sanggup berhasil memecahkan duduk masalah secara sempurna dengan cara yang ia kembangkan atau ia temukan sendiri. Peserta didik yang berbakat sanggup menangkap atau lebih menyukai petunjuk yang tidak eksplisit dibandingkan dengan akseptor didik yang lain

3. Memiliki hasrat untuk ”menguasai”. Mereka mempunyai hasrat, obsesi dan minat dan kemampuan untuk fokus, sehingga sangat gampang baginya untuk memahami dan menguasai suatu hal.

Guru diharapkan lebih peka dalam mengenali akseptor didik yang mempunyai karakteristik ini, dikarenakan mereka mempunyai kebutuhan yang juga berbeda dibandingkan dengan teman-temannya.

No comments:

Post a Comment