Sunday 10 February 2019

Jadi Terpelajar Pengertian Dan Pola Teknik Evaluasi Unjuk Kerja Kurikulum 2013


Untuk mengumpulkan isu perihal kemajuan berguru penerima didik sanggup dilakukan bermacam-macam teknik, baik berafiliasi dengan proses berguru maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan isu tersebut pada prinsipnya ialah cara evaluasi kemajuan berguru penerima didik terhadap pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Penilaian statu kompetensi dasar dilakukan menurut indikator-indikator pencapaian hasil relajar, baik berupa domain kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Ada tujuh teknik yang sanggup digunakan, yaitu evaluasi unjuk kerja, evaluasi sikap, evaluasi tertulis, evaluasi proyek, evaluasi produk, penggunaan portofolio, dan evaluasi diri.


Penilaian Unjuk Kerja


Penilaian unjuk kerja merupakan evaluasi yang dilakukan dengan mengamati acara penerima didik dalam melaksanakan sesuatu. Penilaian ini cocok dipakai untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut penerima didik melaksanakan kiprah tertentu seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek olahraga, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll.

Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:

  • langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan penerima didik untuk mengatakan kinerja dari suatu kompetensi.
  • Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
  • kemampuan-kemampuan khusus yang dibutuhkan untuk menyelesai-kan tugas.
  • Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua sanggup diamati.
  • kemampuan yang akan dinilai diurutkan menurut urutan pengamatan.

Teknik Penilaian Unjuk Kerja


Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam banyak sekali konteks untuk tetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai kemampuan lompat jauh penerima didik, contohnya dilakukan pengamatan atau observasi yang beragam, seperti: teknik mengambil awalan, teknik tumpuan, sikap/posisi badan ketika di udara, teknik mendarat. Dengan demikian, citra kemampuan penerima didik akan lebih utuh. Untuk mengamati unjuk kerja penerima didik sanggup memakai alat atau instrumen berikut:

a). Daftar Cek (Check-list)


Penilaian unjuk kerja sanggup dilakukan dengan memakai daftar cek (ya-tidak). Penilaian unjuk kerja yang memakai daftar cek, penerima didik menerima nilai kalau kriteria penguasaan kompetensi tertentu sanggup diamati oleh penilai. Jika tidak sanggup diamati, penerima didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini ialah penilai hanya memiliki dua pilihan mutlak, contohnya benar-salah, sanggup diamati-tidak sanggup diamati. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih simpel dipakai mengamati subjek dalam jumlah besar.

b). Skala Penilaian (Rating Scale)


Penilaian unjuk kerja yang memakai skala evaluasi memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, alasannya proteksi nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala evaluasi terentang dari tidak tepat hingga sangat sempurna.

Untuk selengkapnya, bisa anda unduh file teknik evaluasi unjuk kerja ini, lengkap dengan tumpuan evaluasi daftar cek, skala penilaian, Contoh Penilaian Unjuk Kerja, dan Contoh Penilaian Kinerja. Pada artikel berikut ini: contoh model evaluasi kelas

Demikian dari kami, agar bisa mambantu dan bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. Amin...

No comments:

Post a Comment