Showing posts sorted by relevance for query contoh-buku-catatan-atau-bimbingan-siswa. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query contoh-buku-catatan-atau-bimbingan-siswa. Sort by date Show all posts
Sunday, 11 August 2019
Jadi Berilmu Teladan Buku Catatan Atau Bimbingan Siswa Bermasalah
Contoh Buku Catatan atau Bimbingan Siswa Bermasalah. Tentunya setiap sekolah mempunyai siswa bermasalah, yakni duduk masalah yang menghambat siswa tersebut untuk belajar.
Baik itu alasannya ialah duduk masalah kesehatan, ekonomi, hobby/bermain, sosial, hubungan pribadi, duduk masalah cinta, keluarga, agama dan moral, tidak beradaptasi, putus asa, dan masih banyak lagi.
Contoh Buku Catatan atau Bimbingan Siswa Bermasalah ini lengkap dengan pola surat perjanjian, surat pernyataan, surat penggilan siswa, kartu komunikasi, pola rekam konseling, surat penggilan orang tua, prosedur penanganan dan lainnya dalam mengatasi atau menangani siswa bermasalah tersebut dari banyak sekali kategori.
Begitulah artikel menyebarkan dari perihal Contoh Buku Catatan atau Bimbingan Siswa Bermasalah. Silahkan download disini:
Contoh Buku Catatan atau Bimbingan Siswa Bermasalah
Semoga dapat membantu dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Amin...
Jadi Arif Referensi Buku Catatan Konsultasi Dengan Orang Tua
Sebagaimana artikel sebelumnya ihwal buku catatan bimbingan siswa bermasalah yang merupakan catatan hasil wawancara untuk mengatasi atau menghadapi siswa bermasalah.
Kali ini akan membagikan Contoh buku catatan konsultasi dengan orang tua, yang masih satu paket dengan buku catatan siswa bermasalah.
Contoh Buku Catatan Konsultasi Dengan Orang Tua ini mempunyai kegunaan untuk mencatat hasil wawancara dengan orang tua. Pihak sekolah harus tahu ibarat apa keseharian siswa tersebut disaat berada dirumah atau diluar sekolah, tentu dengan melaksanakan hal ini dapat mengetahui apa penyebab siswa tersebut bermasalah. Baik itu duduk kasus keluarga, teman, pribadi, psikologi, dan lainnya. Dengan begitu, akan lebih gampang untuk mencari solusi terbaik dalam mengatasi siswa bermasalah tersebut.
Silahkan download pada link berikut:
Contoh Buku Catatan Konsultasi Dengan Orang Tua
Semoga dapat membantu dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Amin...
Sunday, 24 January 2016
Jadi Cendekia Administrasi Kegiatan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah
Suatu acara layanan bimbingan dan konseling mustahil akan tercisekolaha, terselenggara, dan tercapai jikalau tidak mempunyai suatu sistem pengelolaan (manajemen) yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah. Mengenai arti manajemen itu sendiri Stoner (1981) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: “Management is the process of planning, organizing, leading and controlling the efforts of organizing members and of using all other organizational resources to achieve stated organizational goals”.
Berikut diuraikan aspek-aspek sistem manajemen acara layanan bimbingan dan konseling.
1. Kesepakatan Manajemen
Kesepakatan manajemen atas acara bimbingan dan konseling sekolah diharapkan untuk mejamin implementasi acara dan taktik peluncuran dalam memenuhi kebutuhana siwa sanggup dilakukan secara efektif. Kesepakatan ini menyangkut pula proses meyakinkan dan menyebarkan kesepakatan semua pihak di lingkungan sekolah bahwa acara bimbingan dan konseling sebagai bab terpadu dari keseluruhan acara sekolah.
2. Keterlibatan Stakeholder
Komite Sekolah sebagai representasi masyarakat atau stakeholder memerlukan penyadaran dan pemahaman akan keberadaan dan pentingnya layanan bimbingan dan konseling di sekolah.
3. Manajemen dan Penggunaan Data
Program bimbingan dan konseling komprehensif didukung oleh data. Penggunaan data di dalam layanan bimbingan dan konseling akan menjamin setiap siswa memperoleh manfaat dari layanan bimbingan dan konseling. Konselor harus memperlihatkan bahwa setiap kegiatan diimplementasikan sebagai bab dari keutuhan acara bimbingan dan konseling yang didasarkan atas analisis cermat terhadap kebutuhan, prestasi, dan data terkait siswa lainnya.
Data yang diperoleh dan dipakai perlu diadministrasikan dengan baik dan cermat. Manajemen data dilakukan secara manual maupun komputer. Dalam kurun teknologi informasi, manjemen data siswa dilakukan secara komputer. Database siswa perlu dibangun dan dikembangkan biar perkembangan setiap siswa sanggup dengan gampang dimonitor. Penggunaan data siswa dan lingkungan sekolah yang tertata dan dikelola dengan baik untuk kepentingan memonitor kemajuan siswa, akan menjamin seluruh siswa mendapatkan apa yang mereka perlukan untuk keberhasilan sekolah.
Konselor harus cermat dalam mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data. Kemajuan perkembangan siswa sanggup dimonitor dari : prestasi belajar, data yang terkait dengan prestasi belajar, dan data tingkat penguasaan tugas-tugas perkembangan atau kompetensi.
4. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan (action plans) diharapkan untuk menjamin peluncuran acara bimbingan dan konseling sanggup dilaksanakan secara efektif dan efesien. Rencana kegiatan yaitu uraian detil dari acara yang menggambarkan struktur isi program, baik kegiatan di sekolah maupun luar sekolah, untuk memfasilitasi siswa mencpai kiprah perkembangan atau kompetensi.
5. Pengaturan Waktu
Berapa banyak waktu yang diharapkan untuk melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dalam setiap komponen acara perlu dirancang dengan cermat. Perencanaan waktu ini didasarkan kepada isi acara dan sumbangan manajemen yang harus dilakukan oleh konselor. Sebagai contoh, contohnya 80% waktu dipakai untuk melayanai siswa secara pribadi dan 20% dipakai untuk sumbangan manajerial. Porsi waktu untuk peluncuran masing-masing komponen acara sanggup ditetapkan sesuai dengan pertimbangan sekolah. Misalnya:
- Layanan dasar (30-40%),
- Responsif (15-25%),
- Perencanaan individual (25-35%),
- Dukungan sistem (10-15%).
Ini contoh, dan setiap sekolah bisa menyebarkan sendiri. Dalam konteks Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Bimbingan dan Konseling Perkembangan, perlu ditetapkan waktu secara terpola untuk layanan bimbingan dan konseling klasikal.
6. Kalender Kegiatan
Program bimbingan dan konseling sekolah yang telah dituangkan ke dalam planning kegiatan perlu dijadwalkan ke dalam bentuk kalender kegiatan. Kalender kegiatan meliputi kalender tahunan, semesteran, bulanan, dan mingguan.
7. Jadwal Kegiatan
Program bimbingan sanggup dilaksanakan dalam bentuk (a) kontak langsung, dan (b) tanpa kontak pribadi dengan siswa. Untuk kegiatan kontak pribadi yang dilakukan secara klasikal di kelas (layanan dasar) perlu dialokasikan waktu terpola 1 – 2 jam pelajaran per-kelas per-minggu. Mengenai jadwal kegiatan bimbingan, remaja ini sudah menerima legalitas pemerintah, yaitu dengan terbitnya Peraturan Menteri Diknas No. 22 Tahun 2006. Dalam struktur kurikulum yang termaktub dalam Permen tersebut, tercantum bahan pengembangan diri selama 2 jam/minggu, yang berlaku bagi semua satuan pendidikan dasar dan menengah.
Dalam implementasinya, bahan pengembangan diri dilakukan oleh konselor. Sementara kegiatan pribadi yang dilakukan secara individual dan kelompok sanggup dilakukan di ruang bimbingan, dengan memakai jadwal di luar jam pelajaran. Adapun kegiatan bimbingan tanpa kontak pribadi dengan siswa sanggup dilaksanakan melalui goresan pena (seperti buku-buku, brosur, atau majalah dinding), kunjungan rumah (home visit), konferensi kasus (case conference), dan alih tangan (referal).
8. Anggaran
Perencanaan anggaran merupakan komponen penting dari manajemen bimbingan dan konseling. Perlu dirancang dengan cermat berapa anggaran yang diharapkan untuk mendukung implementasi program. Anggaran ini harus masuk ke dalam Anggaran dan Belanja Sekolah.
9. Penyiapan Fasilitas
Fasilitas yang diharapkan tersedia di sekolah ialah ruangan daerah bimbingan yang khusus dan teratur, serta perlengkapan lain yang memungkinkan tercapainya proses layanan bimbingan dan konseling yang bermutu. Ruangan hendaknya sedemikian rupa sehingga di satu segi para siswa yang berkunjung ke ruangan tersebut merasa senang, kondusif dan nyaman, serta segi lain di ruangan tersebut sanggup dilaksanakan layanan dan kegiatan bimbingan lainnya sesuai dengan asas-asas dan aba-aba etik bimbingan dan konseling.
Terkait dengan akomodasi bimbingan dan konseling, disini sanggup dikemukakan perihal unsur-unsurnya, yaitu :
- tempat kegiatan, yang meliputi ruang kerja konselor, ruang layanan konseling dan bimbingan kelompok, ruang tunggu tamu, ruang tenaga administrasi, dan ruang perpustakaan;
- instrumen dan kelengkapan administrasi, menyerupai : angket siswa dan orang tua, pedoman wawancara, pedoman observasi, format konseling, format satuan layanan, dan format surat referal;
- Buku-buku panduan, buku informasi perihal studi lanjutan atau kursus-kursus, modul bimbingan, atau buku bahan layanan bimbingan, buku acara tahunan, buku acara semesteran, buku kasus, buku harian, buku hasil wawancara, laporan kegiatan layanan, data kehadiran siswa, leger BK, dan buku realisasi kegiatan BK;
- perangkat elektronik (seperti komputer, dan tape recorder); dan
- filing kabinet (tempat penyimpanan dokumentasi dan data siswa).
Di dalam ruangan itu hendaknya juga sanggup disimpan segenap perangkat instrumen bimbingan dan konseling, himpunan data siswa, dan aneka macam data serta informasi lainnya. Ruangan tersebut hendaknya juga bisa memuat aneka macam penampilan, menyerupai penampilan informasi pendidikan dan jabatan, informasi perihal kegiatan ekstra kurikuler, dan sebagainya. Yang tidak kalah penting ialah, ruangan itu hendaklah nyaman yang menjadikan para pelaksana bimbingan dan konseling betah bekerja. Kenyamanan itu merupakan modal utama bagi kesuksesan pelayanan yang terselenggara. Sarana yang diharapkan untuk penunjang layanan bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut.
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non-tes.
Alat pengumpul data berupa tes yaitu: tes inteligensi, tes talenta khusus, tes talenta sekolah, tes/inventori kepribadian, tes/inventori minat, dan tes prestasi belajar. Alat pengumpul data yang berupa non-tes yaitu: pedoman observasi, catatan anekdot, daftar cek, skala penilaian, alat-alat mekanis, pedoman wawancara, angket, biografi dan autobiografi, dan sosiometri.
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data.
Alat penyimpan data itu sanggup berbentuk kartu, buku pribadi dan map. Bentuk kartu ini dibentuk sedemikian rupa dengan ukuran-ukuran serta warna tertentu, sehingga gampang untuk disimpan dalam filling cabinet. Untuk menyimpan aneka macam keterangan, informasi atau pun data untuk masing-masing siswa, maka perlu disediakan map pribadi. Mengingat banyak sekali aspek-aspek data siswa yang perlu dan harus dicatat, maka diharapkan adanya suatu alat yang sanggup menghimpun data secara keseluruhan yaitu buku pribadi.
c. Kelengkapan penunjang teknis, menyerupai data informasi, paket bimbingan, alat bantu bimbingan Perlengkapan administrasi, menyerupai alat tulis menulis, format planning satuan layanan dan kegiatan pendukung serta blanko laporan kegiatan, blanko surat, kartu konsultasi, kartu kasus, blanko konferensi kasus, dan acara surat.
10. Pengendalian
Pengendalian yaitu salah satu aspek penting dalam manajemen acara layanan bimbingan dan konseling. Dalam pengendalian program, koordinator sebagai pemimpin forum atau unit bimbingan dan konseling hendaknya mempunyai sifat sifat kepemimpinan yang baik yang sanggup memungkinkan tercisekolahanya suatu komunikasi yang baik dengan seluruh staf yang ada. Personel-personel yang terlibat di dalam program, hendaknya benar-benar mempunyai tanggung jawab, baik tanggung jawab terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya maupun tanggung jawab terhadap yang lain, serta mempunyai moral yang stabil.
Pengendalian acara bimbingan ialah :
- untuk mencipakan suatu koordinasi dan komunikasi dengan seluruh staf bimbingan yang ada,
- untuk mendorong staf bimbingan dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dan
- memungkinkan kelancaran dan efektivitas pelaksanaan acara yang telah direncanakan.
Pengawas sanggup melaksanakan pengawasan dan training : apakah acara bimbingan dan konseling yang disusun dilaksanakan sesuai dengan rancangan program?. Apakah terdapat dokumentasi sebagai indikator pencatatan pelaksanaan program?. Pengawas sanggup berdiskusi dengan konselor program-program mana yang sudah dilaksanakan?, apa kendala yang ditemui pada ketika melaksanakan program?, apakah sanggup diidentifikasi keberhasilan yang dicapai program?, apakah sanggup diperoleh informasi dampak pribadi maupun tidak pribadi pelaksanaan acara terhadap siswa, pendidik maupun institusi pendidikan?. Pengawas juga diharapkan memperlihatkan dorongan dan saran-saran bagaimana program-program yang belum terealisasi sanggup dilakukan. Pengawas harus menyebarkan diskusi bersama pimpinan sekolah dan konselor berkenan dengan sumbangan kebijakan, sarana dan prasara untuk keterlaksanaan program.
Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah dan seluruh staf. Koordinator bimbingan dan konseling bertanggung jawab dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling secara operasional. Personel lain yang meliputi Wakil Kepala Sekolah, Guru Pembimbing (konselor), guru bidang studi, dan wali kelas mempunyai kiprah dan kiprah masing-masing dalam penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. Secara rinci deskripsi kiprah dan tanggung jawab masing-masing personel, serta organisasi bimbingan dan konseling di sekolah sanggup disimak pada artikel Tugas personalia sekolah dalam bimbingan dan konseling
Sunday, 11 August 2019
Jadi Pintar Pola Format Buku Kasus Guru Yang Melanggar Arahan Etik
Sebelumnya membagikan artikel perihal Catatan bimbingan siswa bermasalah, kali ini saya bagikan Contoh Format Buku Kasus Guru Yang Melanggar Kode Etik Guru.
Buku catatan masalah guru ini merupakan dokumen penting di sekolah mengingat tidak semua guru itu anggun dan taat aturan, kadang masih ada guru yang sering melanggar moral guru diluar maupun di dalam sekolah.
Contoh buku catatan masalah guru ini juga bermanfaat sebagai motivasi bagi guru yang lain agar tidak melaksanakan hal yang tidak diinginkan. Seperti masalah guru yang sering muncul di TV itu yaitu sikap yang tidak baik. Karena seorang guru itu sekaligus menjadi pendidik yang memperlihatkan tumpuan atau panutan kepada siswa terlebih kepada orang lain. Apalagi baru-baru ini dengar kabar bahwa guru yang sering bolos saja akan ditindak tegas oleh kementerian pendidikan.
Demikian artikel membuatkan dari perihal Contoh Format Buku Kasus Guru Yang Melanggar Kode Etik, silahkan lihat pada link dibawah ini:
Contoh Format Buku Kasus Guru Yang Melanggar Kode Etik
Semoga dapat membantu dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Amin...
File: Pendma Kemenag Pamekasan | IGRA
Sunday, 10 February 2019
Jadi Cerdik Pola Format Instrumen Monitoring Guru Sertifikasi Tk Ra Paud
Contoh Format Instrumen Monitoring Guru Sertifikasi Taman Kanak-kanak RA PAUD ini sekedar membantu para pelaku pendidikan anak usia dini (PAUD) Taman Kanak-kanak dan RA utamanya kepala sekolah dan pihak yayasan dalam melaksanakan seleksi /penilaian terhadap kinerja guru / pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga menghasilkan anak didik yang berprestasi. Contoh ini memakai format ms word yang bisa di edit sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sebagai rujukan berikut ini:
Pelaksanaan kewajiban / beban kerja guru akseptor pemberian profesi, meliputi;
I. Pelaksanaan kewajiban / beban kerja guru
A. Jam Kerja dan Kegiatan Tatap Muka Guru
1. Memenuhi Jam Kerja 37,5 Jam kerja (@60menit) per minggu
2. Melaksanakan Kegiatan Tatap muka sekurang-kurangnya 24 Jam Tatap Muka per minggu.
B. Merencanakan Pembelajaran
1. Merencanakan pembelajaran diwujudkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
2. RPP dibentuk sendiri oleh guru di awal tahun / semester sesuai dengan Rencana kerja sekolah/madrasah
C. Melaksanakan Pembelajaran
1. Melaksanakan Kegiatan awal tatap muka yang meliputi aktivitas pengecekan dan atau penyiapan fisik kelas, materi pelajran, media, dll.
2. Melaksanakan aktivitas tatap muka face to face atau dengan memakai media lain sesuai dengan durasi waktu yang ada.
3. Membuat resume berupa catatan yang berkaitan dengan aktivitas tatap muka yang telah dilaksanakan
D. Menilai Hasil Pembelajaran
1. Melaksanakan evaluasi dengan memakai tes tulis atau lisan
2. Melaksanakan evaluasi dengan memakai non tes berupa pengamatan, pengukuran sikap dan evaluasi hasil karya.
E. Membimbing dan Melatih Peserta didik
1. Melaksanakan bimbingan dan latihan pada aktivitas pembelajaran.
2. Melaksanakan bimbingan dan latihan pada aktivitas intrakuler
3. Melaksanakan bimbingan dan latihan pada aktivitas ekstrakuler
F. Melaksanakan Tugas Tambahan
1. Mendapat kiprah suplemen / jabatan struktual dari sekolah/madrasah
2. Mendapat kiprah suplemen / jabatan khusus dari sekolah/madrasah
II. Kelengkapan pengajaran yang dimiliki
A. Perangkat Pembelajaran
1. Memiliki kalender pendidikan dan Jadual Mengajar Tahun berjalan
2. Memiliki Program Tahunan dan Program Semester berjalan
3. Memiliki Silabus dan RPP mata pelajaran yang diampu
4. Memiliki Jurnal Mengajar mata pelajaran yang diampu
5. Memiliki Buku Penilaian mata pelajran yang diampu
6. Memiliki Buku pegangan guru sesuai mata pelajaran yang diampu
7. Memiliki kumpulan soal-soal yang relevan
8. Memiliki Program remidi dan pengayaan
B. Administrasi Siswa
1. Memiliki ebsensi siswa sesuai mata pelajaran yang diampu.
2. Memiliki data base perkembangan pencapaian prestasi / nilai siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) guru akseptor pemberian profesi, Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menjadikan penafsiran ganda dan mengandung sikap hasil belajar)
a. Komponen peserta didik
b. Komponen sikap hasil berguru (kata kerja operasional)
c. Subtansi tujuan dijabarkan dari indikator yang diturunkan dari kompetensi dasar
d. Tidak menjadikan penafsiran ganda
e. Diurutkan dari kompetensi sederhana kekomplek
Materi bimbing (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik)
a. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
b. Terkait dengan realita kehidupan / kontekstual
c. Sesuai karakteristik siswa (kemampuan berfikir siswa, realitas budaya setempat)
Pengorganisasian materi bimbing (sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu)
a. Sistimatis (hierakis atau prosedural)
b. Kedalaman dan kesesuaiannya sesuai potensi siswa
c. Alokasi waktu yang proposional
Pemilihan sumber / media pembelajaran
a. Sesuai dengan tujuan pembelajaran
b. Sesuai dengan materi pembelajaran
c. Sesuai karakteristik siswa (tingkat perkembangan kognitif , karakteristik afektif dan keterampilan motorik)
d. Ketersediaan media/sumber
Kejelasan skenario penjelasan
Rumusan langkah-langkah aktivitas pembelajaran pada :
a. Pendahuluan
b. Kegiatan inti
c. Kegiatan penutup
Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap)
a. Merencanakan strategi/metode pada setiap langkah kegiatan
b. Alokasi waktu secara proposional setiap tahapan kegiatan
c. Adanya aktivitas guru dan aktivitas siswa
Kesesuaian teknik evaluasi dengan tujuan pembelajaran
Sesuai karakteristik kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran,
meliputi :
a. Penilaian proses
b. Penilaian hasil
c. Tes tulis atau verbal untuk mengukur aspek kognitif
d. Observasi untuk mengukur aspek afektif atau psikomotor
e. Portofolio
Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran)
a. Naskah soal
b. Lembar pengamatan
c. Kunci jawaban
d. Pedoman penskoran
Pelaksanaan aktivitas pembelajaran guru akseptor pemberian profesi
I PRAPEMBELAJARAN
a. Memeriksa Kesiapan siswa
b. Melakukan aktivitas apersepsi
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
A. Penguasaan materi pelajaran
a. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
b. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
c. Menyampaikan materi dengan terang dan sesuai dengan hierarki belajar
d. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
b. Melaksanakan pembelajaran secara runtut
c. Menguasai kelas
d. Melaksanakan pembelajaran yang kontekstual
e. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
C. Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran
a. Menggunakan media secara efektif dan efisien
b. Menghasilkan pesan yang menarik
c. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
a. Menumbuhkan partispasi aktif siswa dalam pembelajaran
b. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa
c. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar
E. Penilaian proses dan hasil belajar
a. Memantau kemajuan berguru selama proses
b. Melakukan evaluasi final sesuai dengan kompetensi (tujuan)
F. Penggunaan bahasa
a. Menggunakan bahasa verbal dan tulis secara jelas, baik, dan benar
b. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
Selengkapnya silahkan anda unduh pada link dibawah ini:
Format Instrumen Monitoring Guru Sertifikasi Taman Kanak-kanak RA PAUD
Demikian saja sekedar sedikit klarifikasi dari perihal poin-poin Format Instrumen Monitoring Guru Sertifikasi Taman Kanak-kanak RA PAUD, biar bisa menunjukkan manfaat untuk kita semua.
Sunday, 3 February 2019
Jadi Cendekia Kumpulan Teladan Format Manajemen Dan Panduan Kerja Kepala Sekolah / Madrasah
Kumpulan Contoh Format Administrasi dan Panduan Kerja Kepala Sekolah / Madrasah. Penerapan standar nasional pendidikan merupakan serangkaian proses untuk memenuhi tuntutan mutu pendidikan nasional. Pelaksanaannya diatur secara bertahap, terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Dalam proses pemenuhan standar tersebut dibutuhkan sejumlah indikator pencapai an untuk mempermudah dalam melaksanakan kegiatan pendidikan. Dan kegiatan operasional pendidikan berada di tingkat satuan pendidikan (sekolah) dalam upaya menghasilkan lulusan yang bermutu.
Sekolah dipimpin oleh kepala sekolah yang mempunyai kiprah strategis dalam meningkatkan profesionalisme guru dan mutu pendidikan di sekolah. Kepala Sekolah sebagai pemimpin harus mampu: 1) mendorong timbulnya kemauan yang berpengaruh dengan penuh semangat dan percaya diri kepada para guru, staf dan akseptor didik dalam melaksanakan kiprah nya masing-masing; 2) m emberikan bimbingan dan mengarahkan para guru, staf dan para akseptor didik , serta menunjukkan dorongan, memacu dan bangkit di depan demi kemajuan dan menunjukkan pandangan gres dalam mencapai tujuan.
Untuk sanggup melaksanakan fungsinya tersebut di atas, Kepala Sekolah harus:
- memiliki taktik yang sempurna untuk meningkatkan profesionalitas pendidik dan tenaga kependidikan di sekolahnya;
- memiliki taktik yang sempurna untuk memberdayakan pendidik dan tenaga kependidikan melalui kolaborasi atau kooperatif, memberi kesempatan kepada para pendidik dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan kemampuan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan dalam aneka macam kegiatan yang menunjang tujuan sekolah;
- memiliki relasi sangat akrab dengan aneka macam pihak yang terkait dengan upaya peningkatan mutu sekolah dan mendukung keterlaksanaan seluruh aktivitas sekolah dan produktivitas sekolah;
- melakukan pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga pendidikan;
- mampu menunjukkan petunjuk dan pengarahan, meningkatkan kemampuan pendidik dan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan kiprah secara proporsional;
- memiliki taktik yang sempurna untuk menjalin relasi yang serasi dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, menunjukkan teladan kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, dan menyebarkan model -model pembelajaran yang in ovatif;
- memiliki taktik yang sempurna untuk menunjukkan motivasi kepada para pendidik dan tenaga kependidikan dalam melakuk an aneka macam kiprah dan fungsinya; dan
- menjadi figur teladan yang sanggup dijadikan pola dan teladan bagi pendidik dan tenaga kep endidikan maupun akseptor didik;
Pelaksanaan kiprah pokok kepala sekolah harus sanggup diukur melalui evaluasi kinerja kepala sekolah. Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud meliputi:
- usaha pengembangan sekolah yang dilakukan selama menjabat kepala sekolah;
- peningkatan kualitas sekolah menurut 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan selama di bawah kepemimpinan yang bersangkutan;
- perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut pengawasan pembelajaran yang dilakukan kepala sekolah dalam upaya training dan bimbingan kepada guru;
- usaha pengembangan profesi onalisme sebagai kepala sekolah.
Untuk melaksanakan kiprah pokoknya secara efektif dan efisien, kepala sekolah memerlukan panduan kerja. Panduan kerja kepala sekolah ini menunjukkan rambu -rambu kepada kepala sekolah dalam melaksanakan kiprah pokoknya dan mempermudah kepala sekolah dalam mempersiapkan training dan evaluasi yang dilakukan oleh pengawas sekolah dan dinas pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah, menunjukkan perhatian terhadap peningkatan kinerja kepala sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan melalui penerbitan Panduan Kerja Kepala Sekolah
Isi Contoh Format Lengkap Administrasi Kerja Kepala Sekolah / Madrasah
- Langkah Operasional Penyusunan Visi Misi dan Tujuan Sekolah
- Langkah Operasional Pengembangan Struktur Organisasi Sekolah
- Langkah Operasional Penyusunan EDS
- Instrumen EDS
- Menu Lembar Kerja Evaluasi Diri Sekolah
- Tampilan di aktivitas excel Instrumen Rekomendasi TPS
- Penyusunan Rencana Jangka Menengah
- Sistematika Dokumen RKJM
- Format Komponen Prioritas
- Penyusunan Rencana Kerja Tahunan
- Sistematika Dokumen RKT
- Format RKAS
- Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan
- Sistematika dokumen KTSP
- Langkah Operasional Penerapan Kepemimpinan
- Langkah Operasional Penerapan Kewirausahaan
- Penyusunan Perencanaan Supervisi Akademik
- Penyusunan Perencanaan Supervisi Akademik
- Penyusunan Perencanaan Supervisi Akademik
- Langkah Operasional Pengembangan Diri
- Langkah Operasional Pengembangan Publikasi Ilmiah
- Langkah Operasional Pengembangan Karya Inovatif
- Visi, Misi , dan Tujuan
- Contoh Struktur Organisasi Sekolah
- Contoh Uraian Jabatan, Uraian Tugas , dan Wewenang/ Tanggung Jawab
- Contoh Hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
- Contoh Format Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
- Contoh Analisis SWOT Kesiswaan
- Analisis SWOT Bidang Kurikulum dan Pembelajaran
- Analisis SWOT Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Analisis SWOT Bidang Sarana Prasarana
- Analisis SWOT Bidang Budaya Sekolah dan Kemitraan
- Analisis Situasi Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
- Analisis Situasi Eksternal (Peluang dan Ancaman)
- Contoh Analisis Kesenjangan
- Analisis Kondisi Nyata Sekolah
- Analisis Standar Nasional Pendidikan
- Analisis Standar Isi
- Analisis Standar Kompetensi Lulusan
- SKL Satuan Pendidikan
- SKL Kelompok Matapelajaran
- Contoh Pemetaan Keterlaksanaan Analisis Standar Kompetensi Lulusan
- Analisis Standar Proses
- Analisis Standar Penilaian
- Analisis Standar Pengelolaan
- Contoh Analisis Kepemimpinan Sekolah
- Contoh Analisis Standar Sarana Prasarana
- Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
- Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
- Contoh Format Rencana Kerja Sekolah (RKJM)
- Contoh Sistematika Tingkat Satuan Pendidikan
- Contoh Kalender Pendidikan
- Contoh Peraturan Sekolah
- Kode Etik Guru Indonesia
- Contoh Sistematika Program Kesiswaan
- Contoh Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
- Contoh Analisis Kebutuhan Tenaga Kependidikan
- Sistematika Program Sarana Prasarana
- Sistematika Program Budaya dan Suasan a Pembelajaran Sekolah
- Format Naskah Perjanjian Kerja sama Program Pemberdayaan
- Sistematika Program Persiapan Akreditasi
- Sistematika Program Sistem gosip Manajemen
- Instrumen Penilaian Kinerja Guru
- Contoh Jurnal Sekolah
- Contoh Format Evaluasi Keterlaksanaan Program
- Contoh Format Sistem Administrasi Sekolah
- Contoh Format Jadwal Kegiatan Sekolah
- Contoh Format Perhitungan Hari Sekolah dan Libur Sekolah
- Contoh Format Perhitungan Kalender Pendidikan
- Contoh Format Daftar Keadaan Siswa
- Contoh Format Laporan Kenaikan Tingkat/Keluar/Lulus
- Contoh Format Daftar Keadaan Siswa Menurut Tingkat
- Contoh Format Buku Catatan Penilaian Pegawai Negeri Sipil
- Contoh Lembar Pen gantar Surat Rutin
- Contoh Kartu Kendali
- Contoh Lembar Pengantar Surat Rahasia
- Sistematika Program Pengawasan/Pengelolaan Akademik
- Teknik Pemantauan Pengelolaan Akademik
- Rencana Jadwal Supervisi Akademik
- Format Penelaahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
- Instrumen Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran
- Format Rencana Tindak Lanjut Supervisi Akademik
- Diagram Alur Strategi Kegiatan Kerja Pengembangan Sekolah
- Diagram EDS dengan skala prioritas
- Diagram Pola Pikir Peningkatan Mutu 8 SNP
- Diagram Alur Prosedur Kerja P enyusunan KTSP
- Diagram Kepemimpinan Pembelajaran
Download Kumpulan Contoh Format Administrasi dan Panduan Kerja Kepala Sekolah / Madrasah
Selengkapnya bisa anda download pada link berikut ini:
Download
Demikian dari kami wacana Kumpulan Contoh Format Administrasi dan Panduan Kerja Kepala Sekolah / Madrasah, agar bermanfaat. Amin...
Tuesday, 12 February 2019
Jadi Berilmu Panduan / Ajaran Evaluasi Sd Mi Revisi Kurikulum 2013 Terbaru
Panduan / Pedoman Penilaian SD MI Revisi Kurikulum 2013 Terbaru. Berdasarkan fungsinya, evaluasi sering dibedakan dalam dua kelompok yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Penilaian formatif berfungsi untuk memberi umpan balik terhadap kemajuan berguru penerima didik, memperbaiki proses pengajaran atau pembelajaran dalam rangka meningkatkan pemahaman atau prestasi berguru penerima didik. Penilaian sumatif berungsi untuk menilai pencapaian siswa pada suatu periode waktu tertentu. Pada perkembangan terakhir evaluasi dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu assessment of learning, assessment for learning, dan assessment as learning.
Sejalan dengan perbedaan fungsi penilaian, metode yang dipakai juga berbeda. Sebagai contoh, pada assessment for learning metode yang dipakai hendaknya yang sanggup memperlihatkan secara terperinci pemahaman atau penguasaan dan kelemahan penerima didik terhadap suatu materi. Karena evaluasi formatif menyatu pada proses pembelajaran dan fokus pada umpan balik bagi pembelajaran. Untuk ini sanggup dipakai aneka macam metode sehingga memberi informasi yang komprehensif dan objektif menyerupai bertanya, percakapan, dan tugas-tugas.
Sementara untuk evaluasi sumatif, sesuai tujuannya, evaluasi dilakukan pada waktu tertentu contohnya tengah semester, selesai semester, kenaikan kelas, dan selesai suatu jenjang pendidikan. Metode atau instrumen yang sanggup dipakai ujian atau tes. Selama ini assessment of learning paling secara umum dikuasai dilakukan oleh pendidik dibandingkan assessment for learning dan assessment as learning. Diharapkan, dikala ini pendidik lebih mengutamakan assessment as learning dan assessment for learning dibandingkan assessment of learning
Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dimaksudkan sebagai evaluasi terhadap sikap penerima didik dalam proses pembelajaran yang meliputi sikap spiritual dan sosial. Penilaian sikap mempunyai karakteristik yang berbeda dari evaluasi pengetahuan dan keterampilan sehingga teknik evaluasi yang dipakai juga berbeda. Dalam hal ini, evaluasi sikap lebih ditujukan untuk membina sikap dalam rangka pembentukan karakter penerima didik.
- Sikap Spiritual; Kompetensi sikap spiritual (KI-1) yang akan diamati ialah menerima, menjalankan, dan menghargai pedoman agama yang dianutnya.
- Sikap Sosial; Kompetensi sikap sosial (KI-2) yang akan diamati meliputi sikap antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.
b. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan (KD dari KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan penerima didik yang meliputi dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognisi dalam aneka macam tingkatan proses berpikir.
Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari penyusunan perencanaan, pengembangan instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta pemanfaatan hasil penilaian. Hasil evaluasi pencapaian pengetahuan dilaporkan dalam bentuk angka, predikat, dan deskripsi. Angka memakai rentang nilai 0 hingga dengan 100. Predikat disajikan dalam karakter A, B, C, dan D. Rentang predikat (interval) ini ditentukan oleh Satuan Pendidikan dengan mempertimbangkan KKM.
Deskripsi dibentuk dengan memakai kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada positif. Teknik evaluasi pengetahuan memakai tes tertulis, lisan, dan penugasan.
1. Tes Tertulis
Tes tertulis ialah tes yang soal dan jawabannya secara tertulis, antara lain berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes tertulis dikembangkan dengan mengikuti langkah-langkah:
- Melakukan analisis
- Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD.
- Menulis soal menurut kisi-kisi dan mengacu pada kaidah-kaidah penulisan soal.
- Menyusun pedoman penskoran.
- Melakukan penskoran menurut pedoman penskoran.
2. Tes Lisan
Tes mulut berupa pertanyaan-pertanyaan, perintah, kuis yang diberikan pendidik secara mulut dan penerima didik merespon pertanyaan tersebut secara lisan. Tes mulut bertujuan menumbuhkan sikap berani berpendapat, mengecek penguasaan pengetahuan untuk perbaikan pembelajaran, percaya diri, dan kemampuan berkomunikasi secara efektif. Langkah-langkah pelaksanaan tes mulut sebagai berikut:
- Melakukan analisis KD.
- Menyusun kisi-kisi soal sesuai dengan KD.
- Membuat pertanyaan atau
- Menyusun pedoman penilaian
- Memberikan tindak lanjut hasil tes lisan
3. Penugasan
Penugasan ialah pertolongan kiprah kepada penerima didik untuk mengukur pengetahuan dan memfasilitasi penerima didik memperoleh atau meningkatkan pengetahuan. Tugas sanggup dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai karakteristik tugas. Tugas tersebut sanggup dilakukan di sekolah, di rumah, atau di luar sekolah.
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan (KD dari KI-4) dilakukan dengan teknik penilain kinerja, evaluasi proyek, dan portofolio. Penilaian keterampilan memakai angka dengan rentang skor 0 hingga dengan 100, predikat, dan deskripsi.
baca: 4 teknik evaluasi keterampilan
1) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance assessment) ialah evaluasi yang menuntut penerima didik untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam aneka macam macam konteks sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pada evaluasi kinerja, penekanannya sanggup dilakukan pada proses atau produk.
Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut evaluasi produk, contohnya poster, puisi, dan kerajinan. Penilaian kinerja yang menekankan pada proses disebut evaluasi praktik, contohnya bermain sepak bola, memainkan alat musik, menyanyi, melaksanakan pengamatan memakai mikroskop, menari, bermain peran, dan membaca puisi.
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan aktivitas evaluasi terhadap suatu kiprah yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian aktivitas mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan pelaporan.
Pada evaluasi proyek ada 4 (empat) hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
- Kemampuan pengelolaan; Kemampuan penerima didik dalam menentukan topik, mencari informasi, mengelola waktu pengumpulan data, dan penulisan laporan yang dilaksanakan secara kelompok.
- Relevansi; Kesesuaian kiprah proyek dengan muatan pelajaran.
- Keaslian; Proyek yang dilakukan penerima didik harus merupakan hasil karya sendiri di bawah bimbingan pendidik.
- Inovasi dan kreativitas; Proyek yang dilakukan penerima didik mengandung unsur-unsur kebaruan atau sesuatu yang berbeda dari biasanya.
3) Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya penerima didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu. Pada selesai periode portofolio tersebut dinilai oleh pendidik bahu-membahu dengan penerima didik dan selanjutnya diserahkan kepada pendidik pada kelas berikutnya dan dilaporkan kepada orangtua sebagai bukti autentik perkembangan penerima didik.
baca: teknik dan pola evaluasi portofolio
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan panduan dalam penggunaan evaluasi portofolio di sekolah ialah sebagai berikut:
- karya orisinil penerima didik
- saling percaya antara pendidik dan penerima didik
- kerahasiaan bersama antara pendidik dan penerima didik
- milik bersama antara penerima didik dan pendidik
- kepuasan pada diri penerima didik
- kesesuaian dengan kompetensi dalam kurikulum
- penilaian proses dan hasil
- penilaian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran.
- Bentuk portofolio
- File folder yang bisa dipakai untuk menyimpan aneka macam hasil karya terkait dengan produk seni (gambar, kerajinan tangan, dan sebagainya).
- Album berisi foto, video, audio.
- Stopmap berisi tugas-tugas imla/dikte dan goresan pena (karangan, catatan) dan sebagainya.
- Buku siswa yang disusun menurut Kurikulum 2013, juga merupakan portofolio penerima didik SD.
Dalam memakai portofolio, pendidik beserta penerima didik perlu memperhatikan hal-hal berikut:
- masing-masing penerima didik mempunyai portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil berguru penerima didik;
- menentukan hasil kerja yang perlu dikumpulkan/disimpan;
- sewaktu-waktu penerima didik diharuskan membaca catatan pendidik yang berisi komentar, masukan, dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan penerima didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap;
- peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan pendidik;
- catatan pendidik dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan penerima didik perlu diberi tanggal sehingga perkembangan kemajuan berguru penerima didik sanggup terlihat.
Itulah sedikit ulasan dari perihal Panduan / Pedoman Penilaian SD MI Revisi Kurikulum 2013 Terbaru, untuk selengkapnya bisa anda download file pdf pada link di bawah ini:
Panduan / Pedoman Penilaian SD MI Revisi Kurikulum 2013 Terbaru
Demikian dari kami agar bisa menawarkan manfaat untuk kita semua. Amin...
Subscribe to:
Posts (Atom)