Tuesday, 1 October 2019

Jadi Berilmu Metode Inovasi Terbimbing Dalam Pembelajaran Matematika


Pengertian Metode Penemuan Terbimbing: Sebelum membahas pengertian terbimbing, ada baiknya terlebih dahulu kita tinjau sejenak pengertian metode penemuan. Menurut Roestiyah (2008:20) inovasi ialah terjemahan dari discovery. Metode inovasi (discovery) merupakan suatu metode pembelajaran yang dikembangkan berdasakan pandangan kontruktivisme. Metode ini menekankan pada pentingnya pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu yang melalui keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan metode inovasi ini siswa berguru melalui keterlibatan aktif dan guru mendorong siswa untuk mendapat pengalaman dengan melaksanakan acara yang memungkinkan merekan menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri (Ratumanan,2002:127).

Di samping itu, inovasi tanpa bimbingan sanggup memekan waktu berhari – hari dalam pelaksanaanya atau bahkan siswa tidak berbuat apa – apa lantaran tidak tahu, begitu pula jalannya penemuan. Pada umumnya sebagian besar siswa masih membutuhkan konsep dasar untuk sanggup menemukan sesuatu. Jelas bahwa metode inovasi ini kurang sempurna untuk siswa apabila tidak dengan bimbingan guru. Oleh lantaran itu, sanggup disimpulkan inovasi terbimbing (discovery) ialah suatu proses, suatu jalan/cara dalam mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan tertentu.

Proses inovasi sanggup menjadi kemampuan umum melalui latihan pemecahan problem dan praktek membentuk dan menguji hipotesis yang di bimbing atau dipandu oleh fasilitator (guru).

Metode Penemuan Terbimbing Dalam Pembelajaran


Metode inovasi merupakan metode berguru yang dipopulerkan oleh Bruner. Metode ini menghendaki keterlibatan aktif siswa dalam memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Sedangkan guru mendorong siswa biar mempunyai pengalaman dan melaksanakan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.
Hudojo beropini bahwa menemukan berarti menghasilkan sesuatu untuk pertama kali dengan memperlihatkan imajinasi, pikiran, atau eksperimen. Penemuan dalam berguru matematika berarti acara menghasilkan suatu wangsit matematika, suatu aturan, atau suatu cara menuntaskan problem untuk pertama kali. Ide matematika yang benar-benar baru, tetapi setidaknya gres bagi siswa. Ide yang ditemukan sendiri akan lebih dipahami dan diingat oleh si penemu.

Berdasarkan uraian di atas metode inovasi terbimbing (Discovery) ialah suatu metode pembelajaran yang menghendaki siswa menemukan ide-ide dalam proses penemuan, siswa mendapat bimbingan dari guru baik berupa petunjuk secara ekspresi maupun petunjuk tertulis yang dituangkan dalam bentuk lembar kerja siswa.

Langkah – Langkah Dalam Metode Penemuan Terbimbing (Discovery)


Agar pelaksanaan metode inovasi terbimbing ini berjalan dengan efektif, beberapa langkah yang perlu ditempuh oleh guru matematika ialah sebagai berikut :

  1. Merumuskan problem yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya.
  2. Dari data yang diberikan oleh guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir dan menganalisis data tersebut dalam hal ini, bimbingan guru sanggup diberikan sejauh yang diharapkan saja, bimbingan ini sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah kearah yang hendak dituju melalui pertanyaan-pertanyaan atau LKS.
  3. Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari analisis dilakukannya.
  4. Bila dipandang perlu, konjektur yang telah dibentuk oleh siswa tersebut di atas diperiksa oleh guru.
  5. Apabila diperoleh kepastian perihal kebenaran konjektur, tersebut maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan juga pada siswa untuk menyusunnya.
  6. Sesudahnya siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal komplemen untuk menyidik apakah hasil inovasi itu benar atau tidak.

Kelebihan dan Kekuarangan Metode Penemuan Terbimbing (Discovery)


Memperhatikan metode inovasi terbimbing (discovery) tersebut di atas sanggup disampaikan kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
Kelebihan dari metode inovasi terbimbing (discovery) ialah sebagai berikut :

  1. Siswa sanggup berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang disajikan.
  2. Menumbuhkan sekaligus menanamkan perilaku inquiry ( mencari-temuan)
  3. Mendukung kemampuan problem solving siswa.
  4. Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru, dengan demikian siswa juga akan terlatih untuk memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar.
  5. Siswa benar – benar sanggup memahami suatu konsep atau rumus, lantaran siswa mengalami sendiri proses untuk mendapat konsep atau rumus itu (Hudojo, 2001:126)

Sementara itu kekurangannya ialah sebagai berikut :

  1. Untuk bahan tertetu, waktu yang tersita lebih lama
  2. Tidak semua siswa sanggup mengikuti pelajaran dengan cara ini. Di lapangan, beberapa siswa masih terbiasa dan gampang mengerti dengan model ceramah.
  3. Tidak semua topik cocok disampaikan dengan model ini. Umumnya topik – topik yang bekerjasama dengan prisip sanggup dikembangkan dengan metode inovasi terbimbing (discovery)

Untuk mengatasi kekurangan metode ini ialah :

  1. Konsep atau prinsip yang harus ditemukan oleh penerima didik melalui acara tersebut perlu dikemukakan dan ditulis secara jelas
  2. Susunan kelas diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan terlibatnya arus bebas pikiran penerima didik dalam acara belajar-mengajar.
  3. Guru harus memperlihatkan kesempatan kepada peseta didikuntuk mengumpulkan data.
  4. Guru harus memperlihatkan tanggapan dengan sempurna dengan data info yang diharapkan penerima didik.

Dari klarifikasi di atas sanggup disimpulkan pembelajaran dengan metode inovasi terbimbing (discovery) lebih bermakna dan rumus yang diperoleh siswa melalui inovasi tidak hanya dihafal oleh siswa melainkan juga dipahami serta lebih tahan usang untuk mengingatnya. Penemuan penting lantaran pada kenyataannya ilmu – ilmu diperoleh melalui penemuan. Pada dasarnya setiap anak ialah makhluk yang kreatif sehingga dengan inovasi akan menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi dan bersikap positif terhadap matematika.

Referensi :
Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Bumi Aksara, 2001

No comments:

Post a Comment