Monday, 25 January 2016

Jadi Cerdik Perkembangan Fisik / Motorik Anak Usia Dini Dan Fungsinya


Perkembangan fisik motorik, bertujuan biar anak bisa mengontrol gerakan garang secara sadar dan untuk keseimbangan, serta bisa mengontrol gerakan halus. Perkembangan fisik/motorik ialah merupakan semua gerakan yang mungkin dilakukan oleh seluruh tubuh. Perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh, dan perkembangan tersebut bersahabat kaitannya dengan perkembangan sentra motorik diotak. Sebagaimana yang dikatakan Hurlock, perkembangan motorik ialah perkembangan gerakan jasmaniah melalui kegiatan sentra saraf dan otot yang terkoordinasi (Hurlock,2000:150).

Motorik ialah segala sesuatu yang bekerjasama dengan gerakan-gerakan tubuh. Secara umum, kemampuan motorik terbagi menjadi dua macam, yaitu ketrampilan motorik garang atau gross motor skills dan ketrampilan motorik halus atau fine motor skills. Motorik garang ialah gerakan yang dilakukan dengan melibatkan sebagian besar pecahan tubuh. Gerakan motorik garang memerlukan cukup tenaga dan dilakukan oleh otot-otot besar. Contoh gerakan motorik garang ialah gerakan berjalan, berlari, melompat dan sebagainya. Sementara motorik halus ialah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil.

Karena itu, gerakan motorik halus tidak terlalu membutuhkan tenaga, akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta ketelitian. Contoh gerakan motorik halus ialah gerakan mengambil sebuah benda dengan memakai ibu jari dan telunjuk tangan, menggunting, menyetir mobil, menulis, menjahit, menggambar dan sebagainya.

Perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Dalam proses perkembangan anak, motorik garang berkembang terlebih dahulu dibandingkan motorik halus. Hal ini dibuktikan dengan kenyataan bahwa anak sudah sanggup memakai otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum ia bisa mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk menggambar atau menggunting.

Perkembangan motorik merupakan cara tubuh untuk meningkatkan kemampuan sehingga performanya menjadi lebih kompleks. Perkembangan motorik meliputi dua klasifikasi, yaitu; kemampuan motorik garang (gross motor skills) dan kemampuan motorik halus (fine motor skills).

Kemampuan motorik garang ialah kemampuan untuk memakai otot-otot besar pada tubuh yang dipakai antara lain untuk berjalan, berlari dan mendaki. Kemampuan motorik halus meliputi kemampuan manipulasi garang (gross manipulative skills) yang melibatkan satu gerakan anggota tubuh menyerupai melempar dan kemampuan manipulasi halus (fine manipulative skills) yang melibatkan penggunaan tangan dan jari secara tepat menyerupai dalam kegiatan menulis dan menggambar.

Terdapat tiga jenis gerakan dasar yang perlu dikembangkan kepada anak, yaitu: gerakan lokomotor, manipulatif dan stabilitas. Gerakan lokomotor meliputi gerakan berjalan, berlari, melompat, meloncat, melompat-lompat, mendaki. Sementara gerakan manipulatif meliputi gerakan melempar, menangkap, menendang, memasukkan. Selanjutnya gerakan stabilisasi meliputi mengayun, berguling, membalikkan tubuh dan berjalan di atas papan titian.

Catron menjelaskan bahwa perkembangan motorik meliputi empat domain, yaitu:

  1. koordinasi mata – tangan/ mata-kaki,
  2. kemampuan lokomotor,
  3. kemampuan non lokomotor,
  4. pengendalian dan pengaturan tubuh.

Keempat domain tersebut perlu dikembangkan semenjak dini.Koordinasi mata tangan perlu distimulasi biar anak sanggup mempelajari kemampuan manipulasi objek, kemampuan memproyeksi objek (melempar, menangkap dan memukul), kemampuan motorik halus (mencoret-coret, menggambar dan menulis), serta kemampuan megikuti jejak secara visual.

Kemampuan lokomotor perlu dikembangkan dengan tujuan membantu anak membuatkan kemampuan memakai otot-otot besar untuk berpindah (menggunakan semua anggota tubuh) secara horizontal dan proykesi tubuh menyerupai melompat, meloncat, berlari cepat, berjingkrak dan meluncur.Kemampuan non lokomotor perlu dikembangkan dengan tujuan untuk membantu anak melatih kemampuan berpindah (dengan sebagian atau semua anggota tubuh) dan manipulasi menyerupai gerakan menarik, mengangkat, memutar, mengulurkan tangan, berguling, melipat dan membungkuk.

Kemampuan pengendalian dan pengaturan tubuh perlu distimulasi dengan tujuan biar anak bisa mengatur kemampuan motorik setiap hari dan membantu anak mempelajari keseimbangan dan kesadaran temporal, ketangkasan dan koordinasi (berkaitan dengan kemampuan berhenti, memulai dan berpindah) serta mempelajari persepsi tubuh dan ruang.

1. Fungsi Perkembangan Motorik


Adapun Hurlock menjelaskan bahwa keterampilan motorik sanggup dikategorikan ke dalam empat bidang, yaitu:

  1. Keterampilan bantu diri atau self help skills; merupakan keterampilan yang berkaitan dengan keterampilan yang diharapkan oleh anak untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari (activity daily living), seperti: memakai sendok dan garpu untuk makan, mengancingkan baju, dan menalikan sepatu.
  2. Keterampilan bantu sosial; merupakan keterampilan yang dipergunakan oleh anak sebagai upaya biar dirinya sanggup diterima oleh lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat, seperti: membereskan pekerjaan di rumah dan sekolah.
  3. Keterampilan bermain; merupakan bermacam-macam keterampilan yang dipelajari oleh anak dikala dirinya bergabung dalam kelompok teman sepermainan sebagai perjuangan untuk sanggup diterima dan menghibur dirinya sendiri, seperti: bermain layang-layang, menggambar, memakai alat-alat permainan lainnya.
  4. Keterampilan sekolah; berkaitan dengan keterampilan yang harus dikuasai oleh anak biar dirinya bisa mengerjakan sejumlah kiprah yang bersifat akademis, seperti: menulis, menggunting, dan melukis. Penguasaan yang baik terhadap keterampilan sekolah akan sangat membantu anak dalam mencapai prestasi sekolahnya, baik dalam prestasi yang bersifat akademis maupun non akademis.

2. Klasifikasi / Tingkatan Kemampuan Motorik


Benyamin Bloom menyatakan bahwa rentangan penguasaan psikomotorik ditunjukkan oleh gerakan yang kaku hingga kepada gerakan yang lancer dan luwes.Dave (1970) memperjelasnya dengan mengklasifikasikan domain psikomotorik kedalam lima kategori mulai dari tingkatan yang paling rendah hingga pada tingkatan yang paling tinggi sebagai berikut:

a. Imitation(Peniruan)


Peniruan yaitu suatu ketrampilan untuk menirukan sesuatu gerakan yang telah dilihat, didengar atau dialaminya. Kaprikornus kemampuan ini terjadi dikala anak mengamati suatu gerakan, dimana ia mulai memberi respon serupa dengan apa yang diamatinya. Gerakan menjiplak ini akan mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot syaraf, lantaran peniruan gerakan umumnya dilakukan dalam bentuk global dan tidak sempurna. Contoh gerakan ini ialah menirukan gerakan binatang, menirukan gambar jadi perihal suatu gerakan dan menirukan langkah tari.

b. Manipulation(PenggunaanKonsep)


Suatu ketrampilan untuk memakai konsep dalam melaksanakan kegiatan (gerakan). Keterampilan manipulasi ini menekankan pada perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan gerakan-gerakan pilihan dan menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Kaprikornus penampilan gerakan anak berdasarkan petunjuk-petunjuk dan tidak hanya menjiplak tingkah laris saja. Contohnya ialah menjalankan mesin, menggergaji, melaksanakan gerakan senam kesejukan jasmani yang didemontrasikan.

c. Precition(Ketelitian)


Suatu ketrampilan yang bekerjasama dengan kegiatan melaksanakan gerakan secara teliti dan benar. Keterampilan ini sebetulnya hampir sama dengan gerakan manipulasi tetapi dilakukan dengan kontrol yang lebih baik dan kesalahan yang lebih sedikit. Keterampilan ini selain membutuhkan kecermatan juga proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilannya. Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan dibatasi hingga pada tingkat minimum. Contoh gerakan ini ialah gerakan mengendarai/ menyetir kendaraan beroda empat dengan terampil, berjalan di atas papan titian.

d. Articulation (Perangkaian)


Suatu ketrampilan untuk merangkaikan bermacam-macam gerakan secara berkesinambungan. Gerakan artikulasi ini menekankan pada koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan menciptakan urutan tepat dan mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal antara gerakan-gerakan yang berbeda. Contoh ketrampilan gerakan ini ialah mengetik dengan ketepatan dan kecepatan tertentu, menulis, menjahit.

e. Naturalization(Kewajaran/ Pengalamiahan)


Suatu ketrampilan untuk melaksanakan gerakan secara wajar. Menurut tingkah laris yang ditampilkan, gerakan ini paling sedikit mengeluarkan energi baik fisik maupun psikis. Gerakan ini biasanya dilakukan secara rutin sehingga telah menunjukkan keluwesannya. Misalnya memainkan bola dengan mahir, menampilkan gaya yang benar dalam berenang, mendemonstrasikan suatu gerakan, pantomim dan sebagainya.

3. Perkembangan Motorik Kasar


Anak usia taman kanak-kanak tidak lagi direpotkan dengan banyak sekali kegiatan jasmani yang bersifat dasar, menyerupai bagaimana biar berdiri atau berjalan dengan gerakan tubuh, menyerupai berlari, melompat bergantung, melempar dan menangkap, serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diharapkan dalam meningkatkan keterampilan gerakan motorik kasar.

Pada usia 4 tahun, anak sangat mengasihi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, menyerupai melompat dari daerah tinggi atau bergabung dengan kepala menggelantung kebawah. Pada usia 5/6 tahun harapan anak untuk melaksanakan kegiatab berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomnba, menyerupai balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung ancaman (Papalia dan Old, 1995 : 201).

4. Perkembangan Motorik Halus


Perkembangan Motorik Halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan meletakkan atau memegang suatu objek dengan memakai jari-jari tangan. Pada usia 4 tahun walaupun demikian anak seusia ini masih mengalami kesulitan dalam dalam menyusunbalok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh harapan anak untuk meletakkan balok secara tepat sehingga adakala meruntuhkan bangunan balok tersebut. Pada usia 5/6 tahun koordinasikan gerakkan visual motorik, menyerupai mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan, antara lain sanggup dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar.

No comments:

Post a Comment