Sunday 24 January 2016

Jadi Berilmu Tugas Guru Sebagai Pembimbing Dalam Acara Pembelajaran


Siswa yaitu individu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari adanya setiap perbedaan. Artinya, tidak ada dua individu yang sama. Walaupun secara fisik mungkin individu mempunyai kemiripan, akan tetapi pada hakikatnya mereka tidaklah sama, baik dalam bakat, minat, kemampuan dan sebagainya. Di samping itu setiap individu juga yaitu makhluk yang sedang berkembang. Irama perkembangan mereka tentu tidaklah sama juga. Perbedaan itulah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing. Membimbing siswa supaya sanggup menemukan aneka macam potensi yang dimilikinya sebagai bekal hidup mereka, membimbing siswa supaya sanggup mencapai dan melakukan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia sanggup tumbuh dan berkembang sebagai insan ideal yang menjadi keinginan setiap orang renta dan masyarakat.

Seorang guru dan siswa sepeti halnya seorang petani dengan tanamannya. Seorang petani tidak bisa memaksa supaya tanamannya cepat berbuah dengan menarik batang atau daunya. Tanaman itu akan berbuah manakala ia mempunyai potensi untuk berbuah serta telah hingga pada waktunya untuk berbuah. Tugas seorang petani yaitu menjaga supaya flora itu tumbuh dengan sempurna, tidak terkena hama penyakit yang sanggup menimbulkan flora tidak berkembang dan tidak tumbuh dengan sehat, yaitu dengan cara menyemai, menyiram, memberi pupuk dan memberi obat pembasmi hama.

Demikian juga halnya dengan seorang guru. Guru tidak sanggup memaksa supaya siswanya jadi "itu" atau jadi "ini". Siswa akan tumbuh dan menjelma seseorang sesuai dengan minat dan bakan yang dimilikinya. Tugas guru yaitu menjaga, mengarahkan dan membmbing supaya siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan bakatnya. Inilah makna kiprah sebagai pembimbing.

Agar guru berperan sebagai pembimbing yang baik, maka ada beberapa hal yang harus dimiliki, diantaranya:

Pertama, guru harus mempunyai pemahaman wacana anak yang sedang dibimbingnya. Misalnya pemahaman wacana gaya dan kebiasaan berguru serta pemahaman wacana potensi dan talenta yang dimiliki anak. Pemahaman ini sangat penting artinya, alasannya yaitu akan memilih teknik dan jenis bimbingan yang harus diberikan kepada mereka.

Kedua, guru harus mamahami dan trampil dalam merencanakan, baik merencakan wacana tujuan dan kompetensi yang hendak dicapai, maupun merencakan proses pembelajaran. Proses bimbingan akan sanggup dilakukan dengan baik manakala sebelumnya guru merencanakan hendak di bawa ke mana siswa, apa yang harus dilakukan dan lain sebagainya. Untuk merumuskan tujuan yang sesuai guru harus memahami segala sesuatu yang berafiliasi baik dengan sistem nilai masyarakat maupun dengan kondisi psikologis dan fisiologis siswa, yang kesemuanya itu terkandung dalam kurikulum sebagai pedoman dalam merumuskan tujuan dan kompetensi yang harus dimiliki.

Di samping itu juga guru perlu bisa merencanakan dan mengimplentasikan proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara penuh. Proses membimbing yaitu proses memperlihatkan dukungan kepada siswa, dengan demikian yang terpenting dalam proses pembelajaran yaitu siswa itu sendiri.

No comments:

Post a Comment